BERGOSIP RIA

Pagi itu,sekitar jam 10 waktu setempat, datanglah seseorang, kelihatannya sih sudah bapak-bapak, terbukti dari kumis bak pak radennya dan perut buncitnya. Bapak itu bertanya pada penjual nasi bungkus yang sedang menjajakkan jualannya disamping depan ga terlalu depanlah hanya agak depan tapi kesamping kiri dikit dari rumahku (bayangin aja sendiri ya…,hehehe….)
“Permisi mas,daerah ini sudah termasuk daerah Saraba ya…?”
“Oh..iya,benar pak. Kok tau…?” Jawab mas penjual nasi bungkus, sebut aja mas Joko.
“Soalnya daerah dimana kamu berada udah berada dihati akyu….” #jiiiahhhh si bapak mulai ngegombal.

Ok,lupakan gombalan barusan karena kenyataannya wajah si bapak dalam keadaan panik.
“Begini mas, semalam ada kecelakaan di daerah Klamono, setelah korban dibawa ke rumah sakit dan telah sadar, korban tersebut mengatakan bahwa keluarganya berada di daerah Saraba. Korban ini tidak hafal nomor hp keluarganya dan juga tidak membawa hp saat kejadian. Maka dari itu,kedatangan saya kemari untuk menanyakannya pada mas, siapa tau mas tau sedikit informasi.” Jelas si bapak.

“Oooo…..” jawab mas joko.
“Jadi mas tau ya….?”tanya si bapak penuh harap sambil menaikkan kumis tebalnya.
“Nggak.” Jawab mas Joko singkat.
Kumis si bapak pun turun kembali tanda kecewa.
“Tapi mungkin Bu $abar tau sesuatu” kata mas Joko lagi.
Kumis si bapak naik lagi sambil bernyanyi lagu Sesuatu-nya Syahrini versi Cherrybelle.

“Permisi bu…,bapak ini ingin menanyakan sesuatu” #jiaaah….sesuatunya syahrini lagi.
“Iya mas Joko,bapak ini tanya apa ya?” Jawab bu Sabar yang tak lain adalah ibu saya.

Akhirnya si bapak menjelaskan lagi. Saat lagi menjelaskan, datanglah ibu Sinta yang hendak belanja beras di kios bu Sabar. Kemudian Bu Sinta pun jadi pengen tau apa yang sedang terjadi pada si bapak. Si bapak pun menjelaskan lagi.

“Memangnya si korban asli orang apa,pak?”tanya Bu Sabar.
“Sikorban ngakunya orang banyuwangi,bu. Namanya pak Rudi.”
“Lho bu,jangan-jangan Pak Rudi, sepupunya Bu Rosa….” ujar Bu Sinta.
Bu Sabar pun mengiyakan tanda setuju kemudian segera menelepon Bu Wahid. Kenapa Bu Sabar menelepon Bu wahid….? Karena Bu Sabar tak punya nomor hp Bu Rosa dan tempat tinggal Bu Wahid dekat dengan rumah Bu Rosa.

Bu Sabar pun memberikan teleponnya pada si bapak untuk menjelaskan apa yang terjadi. # catat ya sahabat blogger, udah 3 x si bapak menjelaskan kronologisnya.

“Wah.,.ini rumahnya Bu Rosa lagi tertutup semua,mungkin lagi pergi,bu. Saya coba hubungi Bu Rosa ya bu….,” jawab Bu Wahid setelah si bapak menyerahkan kembali hp pada Bu sabar.

Kemudian hp ditutup dan tidak berapa lama, Bu wahid pun datang ke kios Bu Sabar. Merasa belum jelas dan masih penasaran,akhirnya bu Wahid menanyakan kembali dan untuk keempat kalinya si bapak menjelaskan.

“Saya udah mencoba menghubungi Bu Rosa,tapi tidak diangkat.” Jelas Bu Wahid kemudian.

Mas Joko pun kembali menjajakan dagangannya. Bu Damar yang sedang membeli nasi bungkus Mas Joko pun jadi ikut nimbrung karena suara ibu-ibu yang masih penasaran, apa benar si korban itu adalah pak Rudi,sepupunya Bu Rosa. Saat Bu Damar ikut nimbrung,untuk kelima kalinya, si bapak menjelaskan. # sekali lagi ni bapak jelasin kronologisnya, dapat hadiah piring dah.

“Bu Fani kan orang banyuwangi, siapa tau kenal dengan pak Rudi….,” kata Bu Damar yang ga tau dengan alasan apa berkata seperti itu. Tapi seketika itu juga muncullah Bu Fani yang jadi ikut nimbrung,apalagi mendengar namanya disebut,”ada apa sih ibu-ibu…?”.

Bu wahid pun menjelaskan apa yang terjadi sambil trus mencoba menelepon Bu Rosa. #si bapak lega ga menjelaskan lagi,namun ia gagal dapat piring.wehehe….,

Karena udah lama disitu dan kumis si bapak udah mulai rontok mendengar ocehan ibu-ibu, si bapak pun pamit pulang.
“Ibu-ibu, saya pamit dulu ya…,tapi sebelumnya,boleh saya minta nomor hp Bu Rosa, siapa tau benar Bu Rosa itu keluarga dari korban,”

Bu Wahid pun memberi nomor hp Bu Rosa dan si bapak pun pamitan pada ibu-ibu juga pada mas Joko.

Sepeninggal si bapak,ibu-ibu masih ngobrol karena masih penasaran. Tiba-tiba,hp bu Wahid berdering tanda panggilan masuk. Yup,benar banget, Akhrnya Bu Rosa pun menelepon balik,”maaf bu wahid,saya baru pulang dari pasar,hp tidak saya bawa. Ada apa ya bu?tadi saya mencari ibu di rumah,tapi ibu tidak ada.”

Dengan penuh semangat dan menjadi jubir dari si bapak tadi,Bu Wahid menjelaskan apa yang terjadi.
“Ya Allah…,apa benar itu sepupu saya…?karena kebetulan sepupu saya dari kemarin lagi pergi dan nginap di rumah buleknya…,ya udah bu,ibu lagi dimana?biar saya kesitu.”

“Saya lagi ngumpul di rumah bu Sabar. Ya udah,kami tunggu ya bu…,”jawab Bu Wahid.

Ibu-ibu semakin bersemangat karena sebentar lagi bakal tau apa yang terjadi sebenarnya. Mereka trus ngobrol asyik ngalor-ngidul hingga Bu Rosa pun tiba.
“Bu,tadi saya udah nencoba menghubungi Rudi,sepupu saya. Hpnya memang tidak diangkat dan sempat buat saya cemas,tapi kemudian saya menelepon buleknya,alhamdulillah Rudi ada di rumah bulekya dan baik-baik saja.”jelas Bu Rosa kemudian.

Ibu-ibu yang mendengar merasa lega namun masih penasaran sebenarnya si korban itu siapa. Akhirnya rasa penasaran ibu-ibu terjawab karena tidak berapa lama,si bapak tadi menelepon Bu Rosa.

“Maaf bu,saya mau memberi tahu kalau saya sudah menemukan keluarga korban. Ternyata saya salah dengar,bukan di daerah Saraba tapi daerah Kalabra. Maaf buat ibu-ibu yang jadi ikut cemas. Tapi terima kasih banak atas bantuannya.”

“Oalaaaah…,Kalabra kok jadi Saraba. Ya benar alo giutu, didaerah sana memang banyak orang banyuwangi…,” kata Bu sinta. Ibu-ibu pun lega namun ocehan mereka belum berhenti juga, entah awalnya darimana,tapi tiba-tiba muncul pembicaraan ini,
“Itu saskia gotik ditipu sama tunangannya,ternyata tunangannya itu menggunakan surat-surat tanah palsu…”

“Saskia siapa tho bu…?”

“Itu lho Saskia,artis yang dikenal dengan goyang itiknya…” kata Bu Damar sambil mencontohkan goyang itik. Ibu-ibu yang lain tertawa melihat goyang itik ala bu damar. Saya ya melihatnya dari jendela pun ikut tertawa. Menurut saya,itu kayak goyang itik terjebak buntutnya dalam ember. Wehehehe.

Akhir kata, hanya bisa geleng-geleng lihat ibu-ibu bergosip.